Siapa yang tidak suka sama musik? Setiap pagi sudah dijejali dengan acara musik langsung di televisi, belum lagi acara pencarian bakat yang rasanya di setiap saluran televisi punya acara masing-masing. Musik sudah menjadi bagian dari masyarakat kita, bagaimana tidak kalau galau kita dengarkan musik, kalau senang dengarkan musik, apalagi lagu dangdut hehehe mau sedih atau susah yang penting joget terus qiqiqi. Sejak kecil saya juga selalu dijejali dengan musik oleh papah saya, entah MLTR, Scorpions sampai Koes Plus yang bisa saya hapal luar dalam. Belum lagi keluarga saya penonton setia Album Minggu di satu-satunya siaran televisi milik pemerintah hihihi.
Nah, saya juga punya musik favorit. Berhubung sekarang lagi gelombang Korea apalagi di genre pop, terus terang saya jadi kurang mengikuti acara permusikan langsung yang tiap pagi itu. Tapi jangan salah, masih banyak penyanyi Indonesia yang bagus-bagus dan enak didengar selain grup menari itu. Siapa yang nggak kenal sama Afgan, Vidi Aldiano, Raisa, Agnes Monica, Glen Fredly, Cakra Khan, Umay dan penyanyi berkualitas lainnya. Mereka mencitrakan musik terbaik dan berkualitas yang mampu dinikmati serta diciptakan hanya untuk masyarakat Indonesia. Inilah musik favorit saya dari dalam negeri.
Sayangnya apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia masih sangat kurang. Semenjak hadirnya internet dan bebasnya peredaran musik digital ilegal yang mudah diunduh siapa saja secara gratis, membuat industri musik Indonesia diambang kehancuran. Sudah tidak pernah lagi kita mendengar grup band Padi yang mendapatkan 10x Platinum pada tahun 2002 di Album Sesuatu Yang Tertunda atau Sheila on Seven yang mendapatkan Double Platinum Award pada 1st Album di bulan Agustus 1999. Bahkan pencipta lagu Papa T Bob sudah tidak mau lagi menciptakan musik anak-anak dengan alasan pembajakan yang merajalela, sehingga tidak memberikan penghasilan apapun pada penciptanya dan segenap tim kreatifnya. Miris dan menyedihkan melihat anak-anak jaman sekarang yang hapal dan menyanyikan lagu-lagu dewasa. Belum lagi sebuah toko musik besar di Blok M yang akhirnya terpaksa gulung tikar karena sudah tidak mampu bersaing menghadapi pembajakan lagu.
Padahal kalau kita bisa menjadi penikmat musik yang cerdas dan ingin selalu mendengarkan karya terbaik para musisi ini, kita pasti tahu apa yang harus dilakukan. Yak betul, membeli musik mereka secara legal. Entah beli fisik CD mereka di toko kaset, mengunduh resmi dengan cara membayar dan selalu mengkampanyekan anti pembajakan. Terserah mau dibilang sombong, idealis atau apapun, tapi saya melakukan itu semua. Orang tua saya memang dari kalangan yang cukup mampu, bahkan di tahun-tahun krisis papah saya masih membeli CD Original artis dalam maupun luar negeri dengan alasan kualitas dan menghargai karya cipta. Baru beberapa tahun setelahnya dimana pengunduhan ilegal marak dan beberapa musisi Indonesia stop untuk berkarya, saya jadi sangat paham kenapa papah saya melakukan itu semua.
Yuk mulai dari sekarang, kita mulai dari diri kita sendiri. Mulai dengan memiliki hasil karya musisi Indonesia atau lagu apapun dengan cara legal. Masih banyak yang tidak tahu kalau kita bisa dengan mudah memiliki MP3 atau DRM dengan harga yang sangat murah dibandingkan membeli pulsa. Kalau masih ada yang bertanya bagaimana caranya, pasti belum kenal LangitMusik.Com, Melon.Co.Id dan Itunes yang sudah resmi dapat dibeli oleh orang Indonesia. Pasti pada kaget kalau saya bilang harga satu lagu Indonesia berkisar antara lima ribu rupiah sampai dengan sepuluh ribu rupiah tergantung dari durasi lagu. Ekspresi serupa juga ditampilkan oleh adik ipar dan suami saya yang terkaget-kaget dengan harga serta bagaimana mereka bisa ikut terus menyokong musik Indonesia tanpa perlu ikut-ikutan mengunduh musik bajakan.
Musik yang asyik buat saya adalah musik asli yang saya tahu saya mendengarkan musik mereka dengan cara legal. Dengan begitu saya menghargai hasil karya mereka, menyokong mereka untuk terus berkarya dan mereka akan terus menghasilkan musik yang berkualitas karena mereka tahu ada saya yang setia membeli musik mereka. Cara inilah yang akan membantu musisi Indonesia lepas dari bayangan pembajakan. Bahkan kita tidak perlu lagi wajib makan ayam goreng atau beli sesuatu di mini market untuk menikmati musik mereka. Asyik di saya, nyaman di musisi.
Buat saya, musik itu bagian keseharian. Setiap ada waktu luang seperti di perjalanan kereta, saat bekerja, saat menyetir mobil, saat lagi santai, sudah pasti ditemani oleh musik. Mood saya setiap hari bergantung pada musik yang saya dengarkan. Kalau ingin tetap segar, ceria, bersemangat dan memulai hari dengan indah selalu saya dengarkan lagu FUN – Carry On. Kalau lagi melow dan lagi ingin terasa religius saya paling suka dengan lagu lagu Opick. Tidak jarang saya juga mendengarkan Cakra Khan kalau lagi ingin terasa romantis. Belum lagi lagu Foster The People yang sudah saya kenal melalui soundtrack Gossip Girl – Pumped Up Kids yang seru abis kalau lagi pengen santai. Beat lagu Owl City yang manis dan lirik yang bagus juga kerap saya dengarkan. Apalagi lagu Raisa yang cocok banget di waktu galau. Ditambah lagi saat sedang down, lagu Super Junior yang imut dan lucu No Other bikin saya senyum-senyum sendiri qiqiqi. Tidak ketinggalan lagu lama Dewa 19 disaat mengenang masa-masa indah dan masih banyak lagi list lagu yang ada di playlist Itunes saya.
Jadi apa musik asyikmu dan sudah aslikah musik unduhanmu
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Padi_(grup_musik)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sheila_on_7